YouTube video

Air sangat penting bagi kehidupan, membentuk 50-60% dari tubuh manusia. Hidrasi yang tepat mendukung pelumasan sendi, pengaturan suhu, fungsi organ, sirkulasi, dan pembuangan limbah. Namun tidak semua air diciptakan sama. Berbagai jenis air minum—mulai dari air keran hingga air mineral—komposisinya bervariasi dan mungkin menawarkan manfaat atau risiko yang unik.

Air Keran: Masalah Aksesibilitas dan Keamanan

Air keran adalah pilihan yang paling umum dan terjangkau, disuplai oleh lebih dari 150.000 sistem publik di seluruh negeri. Perawatan kota menghilangkan kotoran berbahaya, namun kepercayaan masyarakat masih belum merata. Sekitar 15% orang dewasa meragukan keamanan air keran mereka, dan 39% lebih memilih air kemasan. Rasa juga merupakan salah satu faktornya: 26% tidak menyukai rasa air keran.

Jika Anda memiliki kekhawatiran mengenai kualitas air keran, hubungi pemasok lokal Anda untuk mendapatkan Laporan Kepercayaan Konsumen yang memerinci kontaminan. Transparansi ini adalah kuncinya, karena sistem air sangat bervariasi dalam proses pengolahannya.

Air Sumur: Tanggung Jawab Pribadi

Sekitar 10% penduduk AS bergantung pada air sumur pribadi. Meskipun terjangkau, sumur tidak diatur berdasarkan Undang-Undang Air Minum yang Aman. Pemilik rumah sepenuhnya bertanggung jawab untuk memastikan air sumur mereka aman. Studi menunjukkan bahwa hampir 20% sumur pribadi mengandung kontaminan yang melebihi standar kesehatan, termasuk logam, radionuklida, dan nitrat. Pengujian rutin sangat penting bagi pengguna air sumur.

Air yang Difilter: Dampak Terbatas dan Risiko Bakteri

Filter air bertujuan untuk meningkatkan rasa, namun tidak mengubah komposisi air keran atau air sumur secara signifikan. Filter yang menggunakan karbon (arang aktif) dapat menghilangkan mineral dan beberapa bahan kimia, namun standar federal masih kurang. Empat negara bagian (California, Iowa, Massachusetts, dan Wisconsin) memiliki peraturan filter yang terbatas.

Yang terpenting, filter yang diabaikan dapat membiakkan bakteri dan jamur, sehingga berpotensi membuat air lebih beracun dibandingkan sumber yang tidak disaring. Pemeliharaan yang konsisten sangatlah penting.

Air Murni: Standar Tertinggi

Air yang dimurnikan mengalami pengolahan yang ketat (distilasi, deionisasi, reverse osmosis) untuk memenuhi standar Farmakope AS. Artinya, produk tersebut harus benar-benar bebas bahan kimia, dengan kandungan padatan terlarut tidak lebih dari 10 bagian per juta, dan bebas mikroba jika diolah dengan tepat. Air yang dimurnikan mewakili tingkat kemurnian tertinggi, tetapi tidak mengandung mineral alami.

Perairan Alami: Mata Air dan Mineral

  • Mata air berasal dari formasi bawah tanah yang mengalir secara alami ke permukaan. Mata air dalam kemasan harus memenuhi standar FDA untuk memastikannya berasal dari sumber yang sama dengan mata air yang mengalir.
  • Air mineral mengandung mineral dan elemen alami, dengan setidaknya 250 bagian per juta total padatan terlarut. Mineral-mineral tersebut harus berasal dari sumber airnya, bukan ditambahkan kemudian. Beberapa produk secara keliru memasarkan air murni dengan tambahan garam sebagai “air mineral”.

Meskipun air mineral mungkin menawarkan beberapa manfaat kesehatan, diperlukan penelitian lebih lanjut.

Air Bersoda: Peningkatan Berkarbonasi

Air soda hanyalah air yang mengandung karbon dioksida. Beberapa varietas botolan diberi label sebagai “air minum bersoda”, “air mineral bersoda”, atau “mata air bersoda”. Penelitian menunjukkan bahwa air soda dapat meningkatkan aliran darah dan kewaspadaan, meskipun tidak mengatur persepsi suhu seperti air dingin dan non-karbonasi.

Air Alkaline: Klaim Kontroversial

Air alkali memiliki pH lebih tinggi karena tambahan mineral alkali. Para pendukungnya mengklaim itu menetralkan keasaman dalam tubuh dan meningkatkan hidrasi. Penelitian yang terbatas menunjukkan manfaat potensial, seperti peningkatan kepadatan tulang pada wanita pascamenopause dan meredakan refluks asam. Namun, diperlukan bukti yang lebih kuat.

Air Suling: Kemurnian dengan Biaya tertentu

Air sulingan diproduksi melalui perebusan dan kondensasi, menghilangkan mineral dan mikroba. Meski aman, rasanya hambar karena tidak adanya mineral alami. Air suling sering kali direkomendasikan untuk pelembab udara dan irigasi hidung daripada untuk diminum.

Berapa Banyak Air yang Sebenarnya Anda Butuhkan?

Tidak ada pedoman yang universal. Asupan air harian bervariasi berdasarkan usia, iklim, berat badan, tingkat aktivitas, dan status kesehatan. Rekomendasi umum menyarankan 11,5 cangkir untuk wanita dan 15,5 cangkir untuk pria, termasuk cairan dari makanan. Sesuaikan asupan Anda berdasarkan kebutuhan pribadi Anda dan konsultasikan dengan penyedia layanan kesehatan jika tidak yakin.

Mengenali Dehidrasi

Bahkan dehidrasi ringan pun dapat menyebabkan gejala seperti rasa haus, kelelahan, dan sakit kepala. Perhatikan sinyal tubuh Anda dan prioritaskan hidrasi yang konsisten. Tetap terhidrasi dengan cukup sangat penting untuk kesehatan dan kesejahteraan secara keseluruhan.