Popularitas trigliserida rantai menengah (MCT) telah melonjak, terutama di kalangan mereka yang mengikuti diet ketogenik, dengan klaim penurunan berat badan yang cepat dan peningkatan tingkat energi. Meskipun sering dijual sebagai suplemen konsentrat, MCT terdapat secara alami di beberapa makanan. Memahami dari mana lemak ini berasal, dan konteks pola makannya yang lebih luas, sangatlah penting.

Apa itu MCT?

MCT adalah jenis lemak jenuh yang berbeda dari trigliserida rantai panjang (LCT) yang biasa ditemukan di sebagian besar makanan. Mereka dimetabolisme secara berbeda di dalam tubuh, sehingga berpotensi menawarkan akses energi yang lebih cepat. Namun, penelitian mengenai manfaatnya, terutama untuk menurunkan berat badan, masih bersifat awal, dengan banyak penelitian dilakukan pada hewan daripada manusia.

Makanan Sumber MCT

Berikut rincian makanan yang mengandung MCT, dengan perkiraan jumlah per porsi:

Minyak Kelapa

Minyak kelapa adalah sumber MCT alami terkaya, khususnya asam laurat. Satu sendok makan mengandung sekitar 8 hingga 14 gram MCT. Meskipun berpotensi bermanfaat, penting untuk diingat bahwa minyak kelapa juga tinggi lemak jenuhnya dan kekurangan vitamin, mineral, atau serat.

Minyak Inti Sawit

Minyak inti sawit mengandung sekitar 7 hingga 8 gram MCT per sendok makan. Namun, minyak ini berbeda dengan minyak sawit dan kurang umum digunakan dalam masakan. Ini sering ditemukan dalam makanan olahan seperti minyak sayur, mentega, dan margarin.

Kelapa (Buah)

Krim kelapa, yang berasal dari daging kelapa, menyediakan sekitar 3 hingga 5 gram MCT per ¼ cangkir. Buahnya sendiri juga menawarkan sifat antioksidan dan anti-inflamasi.

Mentega yang diberi makan rumput

Mentega yang diberi makan rumput mengandung sedikit MCT – sekitar 0,7 gram per sendok makan. Namun, asupan lemak jenuh yang berlebihan, bahkan dari mentega, mempunyai risiko kesehatan.

Produk Susu

Susu murni, keju, dan yogurt juga mengandung sejumlah kecil MCT. Namun jumlahnya jauh lebih sedikit dibandingkan minyak kelapa atau minyak inti sawit.

Pertimbangan Kesehatan

Meskipun MCT mungkin menawarkan beberapa manfaat, kandungan lemak jenuhnya yang tinggi patut menjadi perhatian. Orang dengan kolesterol tinggi, aterosklerosis, atau riwayat penyakit jantung dalam keluarga harus berhati-hati. Konsumsi lemak jenuh yang berlebihan dapat memperburuk perkembangan plak dan meningkatkan risiko kardiovaskular.

Konteks dan Keseimbangan

Makanan kaya MCT harus menjadi bagian dari diet seimbang, bukan satu-satunya fokus. Prioritaskan makanan padat nutrisi seperti protein tanpa lemak, biji-bijian, buah-buahan, dan sayuran. Jika termasuk minyak kelapa atau minyak inti sawit, lakukan secukupnya, dengan mempertimbangkan asupan lemak jenuhnya secara keseluruhan.

Intinya

MCT secara alami terdapat dalam makanan seperti minyak kelapa, minyak inti sawit, dan produk susu, namun manfaatnya masih dalam penyelidikan. Berfokus pada pola makan yang menyeluruh, dibandingkan hanya mengejar MCT, adalah pendekatan paling efektif terhadap kesehatan dan kesejahteraan. Konsultasikan dengan dokter atau ahli diet terdaftar sebelum melakukan perubahan pola makan yang signifikan