Merasa terus-menerus terkuras? Kelelahan merupakan keluhan umum, terutama di kalangan pria. Meskipun rasa lelah sesekali adalah hal yang normal, rasa lelah yang terus-menerus dapat menandakan masalah mendasar yang memerlukan perhatian. Mari kita telusuri tujuh penyebab umum kelelahan pada pria.
Testosteron Rendah: Koneksi Energi
Testosteron, hormon seks utama pria, memainkan peran penting dalam tingkat energi, pengaturan suasana hati, dan massa otot.
Tingkat testosteron yang rendah, yang mempengaruhi sekitar 2% pria dewasa, dapat secara langsung menyebabkan kelelahan bersamaan dengan penurunan motivasi dan hasrat seksual. Faktor risikonya meliputi obesitas, diabetes tipe 2, penuaan, dan kondisi medis tertentu seperti penyakit ginjal atau hati. Jika Anda mencurigai adanya testosteron rendah, konsultasikan dengan dokter Anda untuk tes darah guna memastikan diagnosis dan mencari pilihan pengobatan.
Kekurangan Nutrisi: Memicu Kelelahan
Kekurangan nutrisi adalah penyedot energi yang licik. Zat besi, vitamin B12, dan vitamin D sangat penting untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh, memproduksi sel darah merah, dan mengubah makanan menjadi energi.
Kekurangan zat besi menyebabkan anemia, membuat tubuh Anda kekurangan oksigen. Vitamin B12 juga penting untuk produksi sel darah merah yang sehat, sementara vitamin D mendukung fungsi otot dan tulang. Magnesium membantu mengubah makanan menjadi energi yang dapat digunakan, sehingga kadar magnesium yang rendah dapat membuat Anda merasa lesu. Dokter Anda dapat memerintahkan tes darah sederhana untuk menilai tingkat nutrisi ini dan merekomendasikan suplementasi yang tepat jika diperlukan.
Kurang Tidur: Pencuri Energi yang Diam
Kurang tidur kronis adalah penyebab utama kelelahan di siang hari. Meskipun pria mungkin merasakan tekanan masyarakat untuk terus-menerus “aktif”, namun berusaha mendapatkan tidur berkualitas selama 7-9 jam setiap malam sangat penting untuk pemulihan fisik dan mental. Praktikkan kebersihan tidur yang baik dengan menghindari kafein di malam hari, meminimalkan waktu menatap layar sebelum tidur, dan menetapkan rutinitas waktu tidur yang menenangkan.
Gangguan Tidur: Mengganggu Istirahat Malam
Gangguan tidur tertentu lebih banyak terjadi pada pria. Apnea tidur obstruktif, di mana pernapasan berhenti dan mulai berulang kali selama tidur, dikaitkan dengan penurunan kadar oksigen dan tidur yang terfragmentasi, yang menyebabkan kelelahan di siang hari. Gangguan fase tidur tertunda, dimana siklus tidur-bangun alami Anda tertunda beberapa jam, juga dapat mengganggu pola tidur yang sehat pada pria. Jika Anda mencurigai adanya gangguan tidur, konsultasikan dengan dokter Anda untuk diagnosis dan pilihan pengobatan.
Depresi: Pendamping Kelelahan yang Tak Terlihat
Depresi, yang menyerang sekitar 10% pria di AS, sering kali disertai dengan kelelahan. Perubahan hormonal, ketidakseimbangan kimiawi otak, stres, kurang tidur—semuanya berkontribusi terhadap kombinasi yang melemahkan ini. Namun, depresi pada pria bermanifestasi secara berbeda dibandingkan pada wanita. Laki-laki mungkin menutupi perjuangan mereka melalui kemarahan, kecanduan kerja, penggunaan narkoba, atau isolasi daripada mengungkapkan kesusahan secara terbuka. Jika Anda mengalami kesedihan terus-menerus, kehilangan minat, kelelahan yang berlangsung lebih dari dua minggu, carilah bantuan profesional untuk mencari diagnosis dan pilihan pengobatan.
Kondisi Kesehatan Kronis: Kelelahan di Bawah Permukaan
Kondisi kesehatan yang mendasari sering kali menyamar sebagai kelelahan biasa. Kondisi seperti epilepsi (menyebabkan kekeringan otak saat kejang), asma (membatasi suplai oksigen), penyakit jantung (mengganggu pengiriman oksigen), arthritis (memicu peradangan), hipotiroidisme, dan hipertiroidisme semuanya dapat menyebabkan kelelahan yang terus-menerus. Selain itu, diabetes dapat menyebabkan penurunan energi karena fluktuasi kadar gula darah.
Pengobatan: Pemicu Kelelahan yang Tak Terduga
Sayangnya, obat-obatan tertentu mencantumkan kelelahan sebagai efek samping yang umum. Antidepresan, obat anticemas, obat tekanan darah tinggi, statin penurun kolesterol, dan bahkan beberapa antihistamin dapat menyebabkan kantuk di siang hari. Jika Anda menduga obat Anda menyebabkan kelelahan, diskusikan pilihan alternatif dengan dokter Anda.
Kapan Harus Mencari Bantuan
Meskipun perubahan gaya hidup sering kali meningkatkan tingkat energi, kelelahan yang terus-menerus yang berlangsung lebih dari dua minggu memerlukan kunjungan ke dokter Anda. Hal ini sangat penting terutama jika disertai nyeri dada, sesak napas, atau gejala lain yang mungkin mengindikasikan kondisi serius yang mendasarinya.
Ingat: Kelelahan tidak boleh diabaikan. Memahami potensi penyebabnya akan memberdayakan Anda untuk mengendalikan kesejahteraan Anda dan mencari solusi yang tepat untuk pemulihan energi jangka panjang

























































